Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Jumat, 28 Mei 2010

PMII LOTIM SoRoT KinerJa PemDa




Aksi unjuk rasa massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Lomobok Timur (Lotim) di perempatan Kantor Perusahan Listrik Negara (PLN) Lotim dan Kantor Catatan Sipil Lotim berakhir ricuh dengan korban dua orang mahasiswa dirumahsakitkan, Selasa (25/05).
Aksi yang dilakukan oleh massa dari PMII cabang Lotim yang diakhiri bentrok dengan aparat kepolisian Polres Lombok Timur tersebut dilakukan dalam rangka memprotes kinerja PLN dan ditemukannya praktik pencaloan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KK) dan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Catatan Sipil Lotim yang dianggap meresahkan warga Lotim karena biayanya dapat membengkak menjadi 100 ribu rupiah. “Biaya pembuatan KTP yang dijanjikan oleh Bupati Lotim 15 ribu rupiah tapi kenyataannya bisa membengkak menjadi 100 ribu rupiah” demikian orasi yang disampaikan oleh salah satu aktivis PMII tersebut. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Abdul Munir yang menemui massa menyatakan bahwa praktik percaloan juga sebenarnya tidak diinginkan oleh pihaknya, namun ada tidaknya praktik tersebut sebenarnya tergantung terhadap masyarakat sendiri. “Mungkin ada masyarakat yang sibuk sehingga tidak sempat mengurus sendiri dan harus menggunakan jasa calo” ujarnya. Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa Pemkab telah berencana untuk menggratiskan pembuatan KTP dan hal tersebut telah disetujui oleh DPRD Lotim. “Yang sekarang kita tunggu adalah penyelesaian penyusunan Peraturan Daerahnya” tegasnya lagi.
Setelah merasa puas berorasi di depan Kantor Catatan Sipil Lotim, massa melanjutkan melakukan orasi di depan kantor PLN yang hanya berjarak beberapa meter di depan kantor Catatan Sipil tersebut. Mereka menuntut perbaikan kinerja PLN yang selama ini dianggap tidak manusiawi karena seringnya terjadi pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Aksi dorong-mendorong antara aparat kepolisian dengan pengunjuk rasa pun tidak dapat dihindari ketika massa memaksa untuk masuk melewati gerbang kantor cabang PLN dan berujung dengan tindakan represif aparat kepolisian untuk menertibkan jalannya aksi itu. Ketegangan berlanjut dengan saling kejar dan saling pukul antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang menyebabkan tiga mahasiswa terluka yang dua diantaranya harus dirumahsakitkan yakni Yani Arista, mahasiswi STKIP semester IV, dengan patah pergelangan tangan dan Arisman, Mahasiswa IAIH Tarbiyah semester IV, dengan sesak nafas akibat benturan keras di perut yang diduga karena tendangan salah satu aparat. Sementara itu, Slamet Hasan Mashat, mahasiswa IAIN Pancor semester IV, luka disekitar wajah akibat dipukul dan diamankan oleh petugas bersama kedua rekannya yakni Jusriadi, korlap aksi tersebut, dan Ada Suci Makbullah, ketua umum PMII Cabang Lotim. Selain itu, aparat juga menyita dua bendera yang diduga digunakan oleh pengunjuk rasa untuk melukai aparat kepolisian saat terjadi bentrok.
Ketiga mahasiswa yang ditahan akhirnya dibebaskan,setelah di lakukan mediasi oleh dewan Tanfiziah PCNU Lotim Drs H. Imron Fauzi MM begitupun dengan bendera yang disita akhirnya dikembalikan, karena adanya ancama dari pihak pengunjuk rasa yang menyatakan tidak akan bubar selama ketiga rekan mereka tidak dilepaskan dan bendera yang disita tidak dikembalikan. Akibat dari kejadian itu, pihak PMII Cabang Lotim melakukan orasi pada sore hari dan malam hari untuk kembali menyampaikan aspirasi mereka agar didengar oleh masyarakat sekitar Selong. Selain itu, terkait bentrok dengan aparat kepolisian, PMII Cabang Lotim menyatakan akan membawa kasus ini ke pengadilan. “Kawan-kawan sepakat untuk membawa masalah ini ke pengadilan. Kita tunggu saja tanggal mainnya” jelas Ada Suci Makbullah yang akrab dipanggil Uci, Ketua PMII Cabang Lotim ketika dimintai konfirmasinya.

1 Comment:

Bzone mengatakan...

tiyang juga banyak mengeluh dengan kinerja pemda..terutama yang berhubungan langsung dengan masyarakat.banyak masyarakat yang merasa asal dilayani..apalagi kalu orng yang bersangkutan tidak kenal ma orang2 yang ada di instansi tersebut.