Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Jumat, 24 April 2009

DEMOKRASI & KEDAULATAN PEREMPUAN

Tak jauh dari sebelum2nya,agenda perjuangan perempua seperti keadilan terhadap perempuan,penegakan dan keadilan hukum dalam politik tak henti2nya menjadi persoalan yg belum ada habis2nya,ibarat dimana da perempuan disana muncullah problem.
Legalitas perempuan dlm pemilu dgn kuota 30% dianggap suatu kemenangan bagi para pengusung Gender yg menyerukan keadilan dan kesetaraan Gender.
Yg dimana dalam paradigma kapitalisme persoalan perempuan hanya dapat difahami dan diselesaikan sepenuhnya oleh kaum perempuan yakni melalui kebijakan yg berorientasi perempuan.kebijakan ini katanya hanya lahir dari kontribusi kaum perempuan.

Fenomena ini cukup menggambarkan bahwa perempuan memang besar dalam kuantitas dan bebannya namun tak cukup suara untuk memperjuangkan kepentingannya yg mana artinya berbagai kepetusun yg menyangkut hajat hidup dunia yg dibuat oleh para laki2 yg menguasai lebih dari 90% posisi penting artinya berbagai keputusan penting sangat boleh jadi mengabaikan kepentingan separuh warga dunia yg berjenis kelamin perempuan.contoh konkret KDRT yg mana pemicunya tak lain adalah struktur budaya.
Jelas ini bukan hal yg alamiah yg merupakan sebuah keniscayaan.contoh lain lagi di Ntb banyaknya perempuan buta aksara,TKW yg dikirim keluar negri dari tahun ke tahun yg hanya dipekerjakan sebagai PRT yg sudah cukup merendahkan negara dan bangsa kita..di lombok timur masbagik utara,sebagian besar penduduk perempuannya adalah buruh kangkung dgn upah Rp 2000 yg menyebabkan terjadinya eksploitasi anak2 khususnya anak perempuan dgn terjadinya pernikahan belia demi memperbaiki perekonomian yg ujung2nya melahirkan perceraian usia dini pula.
Upaya membangun kesadaran perempuan merupakan bagian yg tak terpisahkan dari upaya membangun masyarakat yg berdaulat.berbagai persoalan yg di hadapi perempuan menempatkan perempuan terutama perempuan pedesaan terhenti di satu titik bernama wilayah domestik.

Kebijakan yg dibuat oleh pemeritah nyatanya juga berimbas pada masyarakat yg jauh dipelosok desa,karna ketika pemerintah membuat suatu kebijakan penanaman modal asing yg diuntungkan adalah para memilik modal bukannya menguntungkan rakyat indonesia..apakah ini suatu kebetulan saja..?
Perempuan seringkali ketinggalan dalam hal pendidikan karna beban perekonomian yg membuat perempuan itu mencari celah dgn pikiran pendek tanpa memiliki kesadaran untuk melakukan sesuatu secara bersama,hanya disibukkan dgn urusan2 domestik dan beban ekonomi.sehingga tdk peduli dan tdk memiliki akses terhadap informasi,sehingga hidup adalah sesuatu yg harus dijalani tanpa perlu mempertanyakan apa yg terjadi meski berpengaruh terhadap kehidupannya.

Perempuan tdk berani mempertanyakan sebuah kebijakan yg tdk menguntungkannya kepada bupati atau kepala desa,apakah takut karna tdk tahu apa yg akan ditanyakan atau karna tdk ada yg menemani untuk mempertanyakan itu.
Sementara ketika memilih pemimpin entah daerah atau pusat,suara yg dikeluarkan oleh perempuan jarang sekali merupakan suara mereka sendiri melainkan suara laki2 dibelakangnya..apakah kemudian ini yg dinamakan Demokrasi,OF,BY and FOR the people jika nyata2nya Demokrasi lebih pantas disebut OF,BY and FOR the Man..dengan demikian dimana Demokrasi menuju kedaulatan perempuan..?sehingga secara fakta terlihat bahwa jargon Demokrasi ini adalah omong kosong,sebab yg berdaulat bukannya perempuan tapi laki2,bukannya yg berdaulat bangsa/rakyat tapi para elit wakil rakyat termasuk elit penguasa dan pengusaha bahkan kebijakan dan keputusan pemerintah sering di pengaruhi para pemilik modal baik lokal maupun asing sehingga demokrasi terlihat sebagai topeng ideologis yg melindungi tirani minoritas atau mayoritas padahal dalam peraktiknya yg berkuasa adalah sekelompok kecil atas kelompok besar yg lain..

persoalan perempuan tdk hanya menjadi milik perempuan saja akan tetapi seluruh komponen warga,karna disadari atau tdk,perempuan merupakan guru peradaban..! Bukan karena perempuan dipandang cakap untuk itu melainkan oleh karna dalam diri perempuan itu ada pengaruh besar yg paling membantu memajukan kesusilaan manusia dan besar pula akibatnya yg mampu membaikkan dan memburukkan kehidupan..

BANGKIT PEREMPUAN_PEREMPUAN INDONESIA.. Selengkapnya...

Sabtu, 21 Februari 2009

INSPIRING THOUGHTS


Anger is a condition in which
the tongue works faster than the mind.



You can't change the past,
but you can ruin the present
by worrying over the future.

The darkest moment of the night is just before dawn.

Keep your eyes wide open before marriage,
half shut afterwards.

All people smile in the same language.

A hug is a great gift... one size fits all.
It can be given for any occasion
and it's easy to exchange.

Everyone needs to be loved...
especially when they do not deserve it.

The real measure of a man's wealth
is what he has invested in eternity.

Love...and you shall be loved.

Everyone has beauty
but not everyone sees it.

It's important for parents to live
the same things they teach.

The best and most beautiful things in the world cannot be seen
or even touched. They must be felt with the heart.

If you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorrow,
you have no today to be thankful for.

Marriage is like a game of compromise.
When either one of the players stops compromising,
the game is about to end.

The choice you make today
will usually affect tomorrow.

Take time to laugh, for it is
the music of the soul.

If anyone speaks badly of you,
live so none will believe it.

Patience is the ability to idle your motor
when you feel like stripping your gears.

Love is strengthened by working
through conflicts together.

The best thing parents can do
for their children is to love each other.

Harsh words break no bones
but they do break hearts.

To get out of a difficulty,
one usually must go through it.

We take for granted the things
that we should be giving thanks for.

Love is the only thing that can be
divided without being diminished.

Happiness is enhanced by others
but does not depend upon others.

For every minute you are angry with someone,
you lose 60 seconds of happiness
that you can never get back.

Do what you can, for who you can,
with what you have, and where you are
Selengkapnya...

Jumat, 13 Februari 2009

HIKMAH DALAM KEGAGALAN

Fakutas tarbiyah IAIH PANCOR kembali menggelar MUSBEM alias Musyawarah BEM yg bertempat di sebuah desa dibawah perbukitan yg memberikan peluang pula bagi para peserta musbem yg di hadiri oleh sebagian besar mahasiswa Himpunan mahasiswa jurusan PGMI n sebagian kecil dari HMJ lainnya yg berada di dlm lingkup fakultas tarbiyah IAIH pancor untuk berbaur dan menyatu langsung dengan alam di daerah perbukitan tersebut
Yaitu di dusun Lengkok Lendang desa Mamben kecamatan Aikmel.
Dalam musbem ini saya mencalonkan diri sebagai kandidat calon Ketua BEM fak tarbiyah sebgai salah satu balon dr HMJ PAI,setelah melalui berbagai frefikasi akhirnya saya lolos sebagai salah seorang calon dari 4 calon..setelah melalui berbagai proses dan kurangnya taktik konsolidasi kepada para peserta MUSBEM yg mana sebagian besar peserta adalah HMJ PGMI yang mana pada MUSBEM ini disebut dengan perang rasis,sementara dari jurusas saya ada 3 kandidat yg mencalonkan diri.saya gagal menjadi GUBENUR fakultas kurang 2 suara dengan kandidat yg terpilih.

Beberapa hal yg harus saya akui disini,ada rasa bangga ketika saya berani mencalonkan diri sebagai gubenur fakultas dlm Lingkup kampus IAIH,yg mana dalam kampus ini sendiri keberadaan mahasiswinya mau tdk mau harus saya akui bahwa tdk adanya kebebesan serta termarjinalkannya gerakan gerakan mahasiswi,karna selalu di balut dengan intepretasi agama yg keliru.ketika perempuan muslim hanya punya peluang hanya untuk menjadi pelengkap kebutuhan atau biasa disebut manusia kelas satu.
Melalui Musbem ini,pemahaman yg salah tersebut sudah mampu di fahami oleh mahasiswi dan mahasiswa yg hadir meskipun di lain hal saya tidak terpilih.

Ternyata dalam hidup,selalu ada hikmah yg kita temukan dalam seluruh perjalan kehidupan itu sendiri meskipun didalam kita mengalami kegagalan. sekalipun

ZIKIR,FIKIR,AMAL SOLEH Selengkapnya...

Minggu, 08 Februari 2009

MAHASISWA BERSUARA

mengutip suara mahasiswa yg tertindas"Ahyan SH MH,kami akan terus menjadi hantu2 yg mengganggu hari2 mu sampai kau akui kesalahanmu"..setelah lama bungkam,akhirnya mahasiswa Institut agama islam hamzanwadi(IAIH) melakukan sikap tegas untuk menurunkan PUREK III yg selama ini tdk pernah melaksanakan kerja sebagai PUREK,tdk pernah menghormati mahasiswa dgn selalu intervensi terhadap segala bentuk kerja mahasiswa dan selalu memandang keberadaan mahasiswa dengan sepihak saja.
Mahasiswa yg tergabung dalam Aliansi mahasiswa peduli IAIH dlm beberapa hari ini terus melakukan orasi_orasi ilmiah untuk menyadarkan PUREK III bpk Ahyan SH MH untk segera melakukan kerja2nya.keMarahan mahasiswa mencapai puncaknya ketika bpk Ahyan SH MH melantik seorang kandidat PRESMA/WAKIL tnpa dengan mengadakan PEMILU raya yang telah melanggar Hasil2 MUSMA IAIH.dan ketika mahasiswa meminta kepada PR III tersebut untk mencabut SK presma yg di lantik dan melaksanakan PEMILU,Beliau dengan garang mengatakan"tdk akan pernah mencabut SK dan tdk akan ada pemilu"dgn alasan tdk ada uang dan mengancam memecat mahasiswa yg termasuk dalam Aliansi ini karna telah di anggap membahayakan kedudukannya sebagai PUREK III yg juga berniat mengganti REKTOR IAIH yg kini menjabat sebagai GUBENUR NTB.
Semua itu semakin menyulut kemarahan mahasiswa.lalu kemanakah uang pembinaan sebesar 50rbu yg selama ini kami setor?mahasiswa perguruan tinggi berbasis pondok pesantren ini kembali melakukan aksi2 mereka untk menuntut keadilan akan hak2 mahasiswa yg telah dibelejeti oleh Ahyan SH MH dgn bersembunyi di balik baju sebagai PUREK III..mahasiswa yg terdiri menyatukan diri dlm aliansi mahasiswa peduli IAIH sampai hari ini masih menjalankan misi2nya untuk menurunkan PR III dan akan terus dijalankan sampai hak2 mereka yg sebagai mahasiswa terzolimi mendapat keadilan yg seharusnya milik Mahasiswa.

Dan untuk Ahyan SH MH selaku PUREK III,saya atas nama Lina yg tak lain adalah aliansi mahasiswa peduli IAIH akan terus menuntut hak2 saya yg berasal dari kucuran darah miskin orang tua saya untk menempatkannya pada layaknya.

USUL DITOLAK
TANPA DI TIMBANG
HANYA ADA SATU KATA
LAWAN...!!!
LAWAN...!!!
LAWAN...!!! Selengkapnya...

Rabu, 04 Februari 2009

KEKASIH ATAU SAHABAT



seorang blogger bernama INDRA bertanya padaku..seandainya akku di tempatkan pada posisi Genting ketika harus memilih antara pacar dan sahabat,siapa yang harus aku pilih jika itu di haruskan meilih.

ketika pada satu kondisi sahabat dan kekasihku dalam keadaan Gawat,membutuhkan pertolongan untuk terhindar dari sebuah kecelakaan siapa yang aku selamatkan terlebih dahulu..?

mungkin akan terkesan dramatis,tapi aku akan memilih sahabatku...!!!
menyelamatkan sahabatku kalau ternyata posisi itu harus memilih.tapi sebisanya aku tidak ingin memilih,aku ingin sahabat dan kekasihku selamat...!!
buat aku.."sahabat" adalah sebuah kata yang teramat Perfect..di mana seorang sahabat memiliki multifungsi tanpa pamrih.selama hidupku akku jarang menyebut satu makhluk saja sebagai "sahabat" (bukan sahabat dalam panggilan PMII),sahabat adalh satu anugrah terindah tapi sangat sulit di temukan di dunia ini ,ibarat mutiara yang terpendam di dasar lautan.

tapi banyak orang yang tahu,bahwa dalam hidupku ada beberapa hal yang sangat akku cintai bahkan membuatkku mampu mengorbankan diri,salahh satunya adalah sahabat_sahabatku

tapi tidakkah pernah ada yang menyadari kalau ada"sahabat"yang jumlahnya beribu_ribu yang ada di sekitarku?merendan merajut hari dalm langkah PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA(PMII)
diantara sahabat _ sahabat beribu - ribu itu adakah makhluk yang termasuk dalam Perfect word tersebut?
aku bertanya kembali untuk INDRA yang tak lain juga adalah bagian dari beribu- ribu sahabat itu..

dan buat yang merasa menjadi kekasihku saat ini,masa lalu ataupun masa datang
aku pikir inilah dinamika hati ketika di mana hidup mengharuskan kita untuk memilih dan mempertahankan sesuatu..bukann pada persoalan siapa? Selengkapnya...

Senin, 02 Februari 2009

FRIENDSHIP and LOVE

Love starts with a smile
Grows with a kiss
And ends with tears
Don't cry over anyone who won't cry over U

Good friends are hard to find
Harder to leave and impossible to forget
U can only go as far as U push
Action speak louder than words

The hardest thing to do is watch the one U love,love somebody else
Don't let the past hold U back
U are missing the good shiff life's short
If U don't look arround once in a while U might miss it

A best friend is like a four leaf clover
Hard to find and lucky to have if U think that the world means nothing think again
U might mean the word to someone else

When it hurt to look back and U are scared to look ahead U can look beside U and your best friend will be there
True friendship never ends
Friends are forever

Good friends are like stars
U don't always see them But U know they are always
there.dont frown U never
know
Who is falling in love with your smile
What do U do when the only person who can make U stop crying is the person who made U cry..

NO BODY IS PERFECT UNTIL U FALL IN LOVE WITH THEM...!!! Selengkapnya...

Rabu, 28 Januari 2009

PELANTIKAN PC PMII LOTIM

PC PMII LOMBOK TIMUR akhirnya dilantik juga,ahad 25 januari 2009..pelantikan yg dirangkai dgn seminar regional"Pemilu 2009 yg bersih dan Demokratis" yg bekerja sama dgn KPUD LOMBOK TIMUR di hadiri oleh perwakilan Bupati dan GUBENUR NTB.dihadiri pula oleh seluruh santri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia(PMII),OKP,ORMAS,PARTAI dan diliput oleh berbagai media..

Pd acara ini GUBENUR NTB memberi sambutan sbg bentuk apresiasi beliau terhadap para generasi muda islam indonesi..

Pelantikan PC PMII LOTIM ini dihadiri pula oleh shbt ZAINI SOFARI selaku SEKJEN PB PMII dan MUKHLIS HASYIM selaku WASEKJEN sekaligus KORWIL NTB guna Melantik PC PMII LOTIM..
Dlm sambutannya sahabat ZAINI SOFARI menegaskan bahwa PEMILU harus benar-benar bersìh dari politisasi isu Palestina dan isu2 lainnya.menurut Sekjen PB PMÍI,upaya parpol tertentu melakukan politisasi isu2 asing khususnya kemelut Palestina tdk saja menciderai proses PEMILU yg diharapkan berkualitas dan bersih tetapi juga sudah masuk pada area kabar kebencian dan rasis. Sambutan beliau diakhiri dgn pesan"hendaknya mahasiswa selaku garda terdepan melakukan advokasi pemilu untk bagaimana merajut komponen-komponen PEMILU untuk membebaskan mustada affin dgn faham Ahlusunnah Waljama'ah..untk PC LOTIM yg diketui oleh HERRY CAHYONO selaku ketua umum,selamat berjuang..ZIKIR,FIKIR,AMAL SOLEH.. Selengkapnya...

Sabtu, 10 Januari 2009

KOMERSIALISASI NURANI DALAM GLOBALISASI

Kata globalisasi sudah tidak asing didengar oleh masyarakat dari berbagai jenis kalangan umur. Kata ini sepertinya sudah akrab dan lumrah menggauli telinga karena begitu mudahnya menjumpai kata ini yang tercecer di mana-mana, di koran-koran, siaran tv, radio, tong sampah, kertas-kertas meja kantor. Kata ini sekali lagi sangat mudah ditemui dari ruang publik sampai ruang private kehidupan masyarakat.
Hampir setiap menjumpai kata ini (globalisasi) seakan mindset (pola pikir) kita digiring untuk memaknainya pada kemajuan teknologi informatika dan komunikasi berupa surat kabar, televisi, radio, komputer, internet serta alat-alat elektronik lainnya. Simbolitas pemaknaan yang demikian berbanding lurus dengan gejala-gejala perubahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang ditandai dengan semakin mudah dan luasnya akses untuk mendapatkan alat-alat tersebut.
Secara sederhana, globalisasi dapat diartikan sebagai perubahan sosial, budaya, ekonomi serta politik yang dilahirkan oleh kedigdayaan kapitalisme global. Dimana dimensi ruang dan dimensi waktu semakin menyempit akibat mudahnya daya jangkau komunikasi dan mobilitas masyarakat. Sebagai misal, dengan hand phone manusia bisa berkomunikasi dari rentang jarak yang berjauhan, sehingga jarak yang demikian jauhnya seakan bukan sebagai penghambat untuk melakukan komunikasi. Akan halnya dengan alat transfortasi baik itu alat transfortasi darat (mobil, dan sepeda motor), alat transfortasi laut (kapal laut dan perahu mesin), dan alat transfortasi udara seperti pesawat terbang memiliki fungsi mobililisasi yang membuat ruang dan waktu semakin “mengecil”. Namun pada sisi yang beriringan, dimensi ruang dan dimensi waktu pun jaraknya dibuat semakin melebar di mana interaksi sosial dan pranata yang terdapat didalamnya tidak jarang terganggu. Tetangga dalam satu komplek tidak sedikit yang tidak saling tahu apalagi saling mengenal satu dengan yang lainnya. Tidak itu saja, pada komunitas sosial publik terkecil seperti kantin atau tempat-tempat angkringan sering ditemui individu-individu yang tidak aktif dalam menjalin komunikasi didalamnya, justru lebih asyik menikmati short message system (sms) dengan orang lain yang berada di tempat yang tidak diketahui dunianya.
Sedang dalam pranata ekonomi antara yang miskin (dhu'afa) dengan yang kaya (aghniya') semakin memunculkan disfarietas kesenjangan yang mencolok. Yang miskin, menjadi malu untuk berteman dengan yang kaya. Dan, yang kaya tidak begitu peduli dengan nasib yang miskin. Kedua-duanya saling mengabaikan satu sama lain. Tidak ada yang peduli, semuanya berjalan sendiri-sendiri. Normalitas kehidupan pun semakin menjauh. Betapa...!!!


Lebih dari itu, globalisasi sebagai laku tindak kapitalisme global telah menggiring masyarakat pada kepungan budaya materialistik, hedonistik, individual dan sangat konsumeris. Yang pada gilirannya budaya-budaya yang disajikan oleh arus globalisasi tersebut akan menggantikan nilai-nilai moral agama dan kearifan-kearifan lokal yang selama ini membentengi masyarakat. Budaya-budaya yang disajikan oleh globalisasi ini begitu mudahnya menjadi prilaku sosial masyarakat dikarenakan oleh modus kerja dari kapitalisme yang bak candu. Membius dan melenakan serta membuat perasaan senang bagi korbannya, sehingga tanpa sadar korban yang dihampirinya terus terseret semakin jauh tanpa pernah terhenti. Cara kerja ini bisa dilihat dalam fenomena sosial masyarakat kita yang sedang bergerak maju. Mulai dari dari menu-menu sajian yang ditayangkan oleh media televisi serta informasi-informasi yang ditampilkan. Arus mode (fashion) yang trend disetiap waktu dan selalu berganti-ganti. Kesemuanya adalah contoh kecil yang kemudian memaksa menjerat masyarakat semakin berwatak konsumeris. Alhasil, dari budaya tersebut adalah lahirnya manusia atau mesin tanpa nurani.
Lahirnya manusia-manusia tipe ini -dengan nada yang agak pesimis – akan membawa bumi ini pada kondisi yang sangat komersil. Di mana kualitas dan kebaikan seseorang hanya diukur dari ketampanan atau kecantikan paras dan kekayaan materialnya semata.
Pertanyaannya kemudian adalah: Sudah tidak mampukah nilai-nilai moral agama dan kearifan-kearifan lokal ini untuk membentengi pranata sosial masyarakat lagi? Atau jangan-jangan bahwa nilai-nilai tersebut tidak sepenuhnya mendapatkan tempat untuk diinternalisasi dan dihayati oleh masyarakat? Sehingga secara terus menerus nilai-nilai itu semakin tergerus mengalami abrasi akibat gelombang pasang budaya kapitalis yang tak kenal kompromi dan pada akhirnya nilai tersebut tak mampu “bersuara” pada level keimanan manusia. Menjadi sunyi..., padahal jika kita tengok komentar dari salah seorang intelektual Indonesia, Soedjatmoko, mengatakan: “bahasa agama akan selalu dapat dipergunakan sepanjang masa.”
Barangkali disinilah letak konsepsi Soedjatmoko akan dipertaruhkan shohih atau dho'if-nya. Shohih manakala pesan-pesan agama mampu memberikan pantul sinarnya sehingga manusia dapat keluar dari kegelapan budaya masinasi kapitalisme. Ataukah sebaliknya menjadi dha’if ketika konsepsi ini akan tenggelam tersesat di tengah kebingungan zaman yang semakin kacau. Entahlah...!!!
Dari pertanyaan di atas tadi, ada baiknya jikalau kita sedikit mengaca tentang klasifikasi manusia sebagaimana yang dinukilkan oleh Ali Syari’ati. Dalam penelitian yang dilakukannya, ia mengklasifikasikan manusia terdiri atas:
(a). Basyar, adalah makhluk tertentu yang terdiri dari karakteristik fisiologis. Biologis dan psikologis yang dimilki oleh seluruh manusia, tak peduli apakah mereka itu berkulit hitam, berkulit putih, berkulit warna atau berkulit kuning, bangsa Barat, beragama atau tidak; ia didasarkan pada atas hukum-hukum fisik yang ditemukan oleh kedokteran, fisiologi dan psikologi dan lain-lainnya. Pendasaran klasifikasi ini merujuk pada al-Qur’an (18:110), “saya hanyalah seorang basyar seperti kamu”.
(b). Sementara itu, manusia dalam pengertian yang lain, terdiri dari kebenaran menjadi insan, yang mempunyai karakteristik-karakteristik yang luar biasa, yang bisa menyebabkan masing-masing anggota manusia mencapai tingkat kemanusiaan (insaniyat) tertentu. Klasifikasi ini sesuai dengan al-Qur’an (17:11). Dengan demikian kita semua adalah basyar, tetapi tidak mesti insan. Jadi, di antara semua manusia, setiap orang sebagaimana juga lainnya adalah basyar , tetapi ada juga beberapa yang telah mencapai insaniyat, dan sebagian lagi ada yang berproses menjadi insan, baik baru pada tigkatan sedikit atau pada tingkat yang mengagungkan.

Dari cuplikan pemikiran Syari’ati di atas, bahwa kehidupan saat ini dipenuhi dan dihuni oleh basyar. Yang mana laku tindak mereka tidak jarang menyerupai hewan atau binatang. Dalam kurun sejarah yang mereka ciptakan, sering terjadi pembantaian satu dengan yang lainnya, baik secara individu ataupun berkelompok tanpa motif yang cukup beralasan. Tindakan ini bisa dilihat pada prilaku Amerika serikat (AS) di bawah kendali George W.Bush beberapa tahun yang lalu yang membombardir Afganistan dan Irak dengan berdalih pemusnahan senjata nuklir. Dari kebijakan politik AS tersebut, ratusan manusia tak berdosa meregang nyawa, terbunuh dalam deru desingan peluru. Dan, meski dihujat oleh seluruh bangsa di dunia, AS tidak mau ambil pusing demi mengkampanyekan kekuatannya di mata internasional.
Tetapi dengan alasan apapun dari aspek kemanusiaan, tindakan Amerika tidak bisa dibenarkan dengan melakukan pembantaian massal di dua negara itu. Tindakan Amerika beserta sekutunya, dalam bahasa Syari’ati adalah jenis basyar. Manusia tanpa hati nurani.
Manusia tanpa hati, akan menyerahkan dirinya pada penghambaan yang semu terhadap nafsu-nafsu keduniawian tanpa melibatkan dimensi transenden yang akan membimbingnya ke jalan yang lurus—al-shirath al-mustaqiim. Penghambaan ini, selanjutnya menuntun mereka untuk secara terus-menerus memenuhi kebutuhan yang bernilai profan. Dan ujungnya, tidak lain, akan membawa manusia kepada kesia-siaan. Garis pikiran ini, tidak bermaksud untuk bernegasi dengan dimensi transenden, melainkan bahwa Islam jauh sebelumnya telah merekomendasikan nilai tawazun—keseimbangan—agar manusia tidak terjebak dan terpenjara oleh nafsu duniawi. Dan dengan demikian manusia dapat menggapai selamat melalui “proses menjadi” manusia seutuhnya.
Sebelum menutup tulisan ini, ada baiknya penulis menghadirkan beberapa catatan penting dari pendapat beberapa tokoh yang cukup akrab menghampiri telinga kita tentang hakikat manusia.
(a). Karl Marx:
Karl Marx menyatakan bahwa pada hakikatnya manusia itu dilahirkan sebagai makhluk yang baik atau bersih. Akan tetapi, manusia akan menjadi tidak baik disebabkan karena faktor pengaruh milliu atau lingkungannya.
(b). Sigmund Freud
Pencetus teori psikoanalisa ini berpendapat sebaliknya dengan apa yang disampaikan oleh Marx, bahwa pada hakikatnya manusia dilahirkan sebagai makhluk yang berperangai buruk, karenanya untuk menahan laju sikap buruknya dibentuklah norma-norma dan aturan-aturan sebagai sebuah konsensus bersama dalam masyarakat, yang mana kesepakatan tersebut oleh anggota masyarakat harus tunduk dengan aturan dan norma yang disepakati tersebut. Apa yang disampaikan oleh Freud tidak lepas dari homo homini lupus-nya Thomas Hobbes – manusia memakan manusia lainnya.
Menghadirkan dua pendapat ilmuan di atas tidak bermaksud untuk mempertentangkan satu dengan yang lainnya, tetapi lebih sebagai upaya menghadirkan khazanah intelektual sebagai pilihan yang selanjutnya ditimbang oleh nalar rasio kita. Dari dua pendapat yang dipaparkan oleh Marx dan Freud di atas, ada dua unsur pokok yang ada dalam pendapat mereka yakni, norma (aturan) dan sifat dasar manusia. Dari dua unsur pokok tersebut, keduanya berjalin-kelindan untuk saling intervesi dan mempengaruhi. Dari keduanya pulalah yang selanjutnya turut serta memproyeksikan sikap, prilaku, dan cara berpikir manusia terhadap cara memandang suatu masalah.





Wallahu a’lamu bi al-shwaab...







Selengkapnya...