Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Senin, 13 Oktober 2008

CALEG PEREMPUAN

zikir fikir amal soleh..sebentuk ungkapan pasti untuk memposisikan tata letak dan bentuk aktivitas makhluk2 Tuhan di muka bumi ini,termasuk tak lain adalah perempuan2 INDOnesia di masa kini dalam menyongsong globalisasi..
Peran politik kaum perempuan masih sangat kurang.kendala utama di sebabkan oleh laki- laki dan perempuan dalam memandang dan memperlakukan perempuan.budaya patriarkhi dikalangan masyarakat mengakar dan mendominasi dalam kehidupan.bahkan dalam lingkungan terkecil seperti keluarga,nuansa dominasi laki – laki sangat kuat.terlebih di pedesaan.label dan cap di berikan pada sosok perempuan sangat kental sebagai orang lemah,tidak bermanfaat dan terbelenggu ketergantungan telah di doktrin secara turun menurun.perempuan di persepsikan sebagai orang kelas dua yang seharusnya di ninabobokan dan konsumerisme,hedonisme dalam cengkrama KAPITALISME.
Perempuan lemah tidak sepatutnya bergelut dengan dunia politik yang penuh kekerasan dan kekasaran permainan kekuasaan. Perempuan di nilai tidak mampu memimpin dan membuat kebijakan karna patron membentuk perempuan sangat tndensius mengutamakan perasaan sehingga jauh dari sikap rasionalitas. Persepsi negatif tersebut dilekatkan pada perempuan itu sendiri telah terstruktur sedimikian rupa di benak kaum perempuan dan laki – laki.
Pembongkaran budaya patriarkhi men_jugment perempuan membuat mitos sangat luar biasa kuat..pemberdayaan perempuan terbentung dinding sangat kokoh dari interpretasiempuan tinjaun politik,agama,sosial. Perempuan sebenarnya mempunyai otonomi mutlak tentang dirinya.sebagai manusia memiliki kedudukan setara membawa kepemimpinan di muka bumi.perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dalam mengatur kesejahteraan manusia.telah terjadi kesenjangan antara gagasan keadilan yang mendudukan kaum perempuan dan laki – laki setara,namun realitas terjedi perempuan masih terkukukung oleh adanya ruang kesempatan memadai mengaktualisasikan perannya.
Wacana keterlibaran perempuan dalam dunia politik dengan memberikan kuota 30persen masih menjadi wacana kontroversi.banyak kalangan perempuan itu sendiri menolak dengan alasan membatasi langkah perempuan, di tinjau dengan hitungan statistik berdasarkan jumlah masih di nilai tidak adil.sebagian kalangan perempuan yang lain menyambut wacana tersebut dengan lankgah maju untuk memberi gerak bagi perekrutan perempua dalam langgam politiknya.sepintas di cermati permintaan kouta 30 persen untuk perempuan bernuansa membatasi peran. Namun melirik sejarah dan realitas perempuan tersebut menunjuksn kemajuan pola gerakan yang dan pikiran yang progresif.
Teriakan untuk menggagas peran perempuan dalam pembangunan tidak semudah membalik telapak tangan.perlu di lajkukan secara bertahap dan terus menerus mengoreksi peran bersama yang telah di usung oleh manusia dalam kontek persamaan derajat dan pemberiaan ruang bebas bagi aktualisasi manusia. Perempuan sebagai manusia mempunyai tugas kamanusiaan tentu secara wacana mereduksi jumlah pembatasan.namun permintaan 30 persen sebenarnya merupakan langkah maju dan berani menaikan posisi tawar lebih realitas dari memanipulasi budaya patriarki.pemberdayaan perempuan perlu di berikan ruang nyata menebarkan potensi berserakan di pinggiran kekuasaan. Alih- alih menggapai 30 persen perempuan di parlemen,peraturan saja di tolak sebagian DPR,berdalih pembatasan peran perempuan dari jenis kelamin.ironis memang,di satu sisi ingin mengakui persamaan peran tapi dalam praksisnya ruang itu di kunci rapat bagi perempuan.
Akses yang sama dalam bidang politik tentu menjadi cita-cita yang masih di langit biru dan tak terpijak pada bumi.dalam realitas empirik,ketimpangan perempuan dan laki-laki sangat terasa di masayarakat.dalam struktur keluarga sebagai unit terkercil,keputusan penting masih banyak di mainkan ayah sebagai simbol pemimpin rumah tangga.budaya mengakar dalam masyarakat tidak dapat serta merta di lawan secara radikal dengan menjungkir balikan budaya dominan.Aneh bin ajaib manusia yang terlahir dari rahim perempuan namun perempuan di kebiri sedemikian dahsyat untuk kepentingan patriarkhi.Ralitas terlalu kuat dan berakar lama mendominasi.akibatnya upaya melapangkan kesetaraan dan persamaan hak terpental dan semakin menyingkirkan kaum perempuan yang di lemahkan oleh sistem.
Peran perempuan dalam dunia politik seakan beraneka ragam.Wilayah cakupan politik yang mampu di mainkan masih sebatas wacana dalam diskusi dan pelatihan.Dalam pergumulan politik,sebenarnya perempuan bisa menembus apa saja dengan kualitas yang di milikinya.namun kenyataan itu sangat jauh dari kenyataan lapangan.perempuan banyak di tolak oleh komunitasnya sendiriketika ia ingin berperan lebih.banyak perempuan yang tidak siap dan mendukung sesmanya maju bersaing dalam sebuah rannah politik.semua itu tentu didasari oleh stigma masyarakat yag menilai perempuan cukup jadi makmum saja.sehingga kesempatan itu kandas dan di mainkan kembali ol.eh laki-laki.Pertarungan di wilayah politik memang sangat kuat dan penuh intrik antara siapa mempengaruhi siapa.pembelaan dari perempuan perlu menjadi cetak biru jika ingin mendobrak budaya yang mendominasi.
Kesiapan perempuan untuk maju dan berani mengambil inisiatif dalam segala kebijakan menyangkut hidupnya dan kebaikan masyarakatnya penting di artikulasikan.penguatan sipil sebagai bangunan kokoh suatu tatanan negara sudah selayaknya menjadi konsen oara aktivis perempuan untuk mendampingi kalangan perempuan yang tertinggal.karna kita tidak mungkin maju sendirian.sementara perempuan yang lain masih tertinggal pengetahuannya dan terbelenggu oleh mitosnya sendiri yang membelenggu kiprahnya di bidang politik.Perjuangan R.A KARTINI masih tetap relevan dengan situasi masa kini.karena pada intinya perjuangan Kartini adlah perjuangan pembebasan atas ketertindasan melalui pendidikan dan pengajaran.terbatasnya modal pendidikan itu sendiri membuat terbatasnya lapangan kerja bagi mereka dan ini menimbulkan rentanya wanita terhadap kekerasan dan penindasan.
Kemauan politik perempuan sangat strategis menjangkau pembalikan kekuasaan yang di dominasi oleh kaum laki-laki.jumlah kalangan perempuan yang mencapai 50 persen dalam pemilihan umum akan melandasi gerakan kaum perempuan dan menjadi diktum pembebasan selanjutnya.Bias mitos yang merasuk dalam tubuh perempuan yang irrasional belief akan ikut hanyut dengan realitas yang setara dab berkiprah sejajar dalam dunia politik Cara pandang yang rasional dan mengutamakan keadilan akan mampu mendorong keadilan keterlibatan perempuan lebih luas di dunia publlik.tidak saja perempuan yang akan menikmati kemajuan ini,namun juga laki-laki akan lebih bijak dalam membagi tugas dalam bermitra kerja dengan perempuan dalam memutuskan kebijakan masyarakat luas.
Pembongkaran wacana keIslaman yang klasik perlu terus di kritisi untuk menunai ajaran yang sejatinya berpihak pada pembebasan dari penindasan.Peran Siti Aisyah dalam menunjukkan hadist-hadist yang sngat berpihak pada perempuan perlu di ambil untuk meng-counter dari kalngan pemikiran kalangan islam yang sangat strict kepada pembebasan perempuan di dunia politik.Pelarangan perempuan untuk keluar rumah dan menjadi pimpinan suatu negara menjadi suatu wacana yang harus di kritisi sesuai degan kontektualisasi di Indonesia,Emansipasi perempuan harus di sesuaikan dengan adat istiadat indonesia,kebudayaan serta kodrat antara wanita dan pria.mereka punya tugas dan tempat sendiri dalam dunia ini.bukan di salah artikan bahwa kedudukan yang satu di atas yang lain.keduanya saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Walaupun begitu bukan berarti pembebasan yang kebablasan tanpa mengikuti budaya indonesia.karna yang di maksud kebebasan dalam uraian di atas adalah kebebasan yang masih di batasi norma agama dan adat istiadat ketimuran yang santun dan mengutamakan kebaikan bagi komunitas masyarakatnya.Pembebasan tetap di teriakan berlanggam dengan berlandaskan moral etik yang penuh kebaikan dan nilai-nilai kasih sayang kepada manusia.maka dalam membagi peran antara laki-laki dan perempuan akan menjadi mitra sejajar yang saling mengokohkan bangunan bangsa yanng telah rapuh ini.








1 Comment:

elpatajo mengatakan...

kemiskinan dan korupsi sebagian besar diciptakan oleh tuntutan kaum perempuan (isteri)kepada suami.maka, jika perempuan mampu mengintevensi politikstruktural negara,,,, hmmm... barangkali kemandirian ekonomi dapat lebih digjaya...