Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Selasa, 29 Juli 2008

LINGKUNGAN YANG DI PERKOSA

Manusia manusia ,namanya saja makhluk mulia,tapi kalau sudah di kangkangi sang”AKU”,dia berubah menjadi makhluk paling buas dan ganas.
Kutipan di atas sedikit kata untuk mengenarilasisakan sifat dasar manusia.
Industrialisasi massif di Indonesia memberi andil yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi.di tinjau dari dampak positifya tentulah dalam penekanan terhadap junlah pengangguran.begitu pula dalam pajak – pajak yang di terima oleh Negara.,kan tetapi, di balik pertumbuhan tersebut terdapat problem yang sangat merugikan masyarakat,terutama rakyat kecil yang mayoritas.lahatlah saja ribuan hektar tanah pertanian yang subur harus di lepas guna di jadikan lahan untuk industri.belum lagi adanya penggusuran rumah – rumah penduduk,salah satu dampak pembangunan yang dampaknya sangat berpengaruh terhadap masyarakat luas agadalah pencemaran lingkungan.
Kembali ke taHun – tahun lalu tepatnya tahun 1972,pabrik logam PT INASTU di Cimahi jawa barat menimbulkan kehebohan luar biasa,hanya bebrapa bulan setelah pabrik it di resmikan oleh menteri perindustriaan M YUSUF pada waktu itu,bekas pabrik panic naik pangkat akibat suntikan dana modal Belanda,tiadak di lengkapi alat penyaringan asap dan peredam kebisingan,padahal pabrik tersebut berdiri di tengah perkampungan penduduk dan di samping sekolah.tak pelak lagi polusi suara dan debu timah hitam mengganggu ketentraman penduduk.
Tahun 1975,kota semarang di gegerkan oleh eksperimen fakultas kedokteran Universitas di ponogaro yang melepas merpati – merpati di atas kota semarang ddan kudus,ternyata sebagian besar paru – paru merpati tersebut sudah menderita radang akibat polusi udara.
Tahun 1976 teriakan anti polusi pertama di Jakarta terlontari dari kerongkongan penduduk sekitar pabrik PT INTIRUb di cililitan dan sekitar gugusan pabrik aspal mix di cipinang,muara,Jakarta.setahun kemudian untuk kedua kalinya pabrik bumbu penyedap Miwon di Surabaya di tutup lantaran mencemari air kalmias dan masih banyaak lagi kasus – kasus industri lainnya yang cukup menonjol di jawa akibaat pencemaran oleh industri.seperti yang terjadi baru – baru ini yang begitu sangat mempengaruhi kondisi masyarakat oleh masalah Lumpur Lapindo dan menyebabkan masyarakat di dekat dan sekitar pabrik mengalami kerugian moril serta materil yang cukup memprihatinkan.
Selain di jawa pencemaran lingkungan yang sangat menonjoljuga adalah polusi pabrik pupuk pusri di aliran sungai musi Palembang sumatra selatan,polusinselat malaka oleh kilang – kilang minyak di daerah Riau ddan masih banyak lagi yang lainnya.air merupakan media paling efektif bagi pabrik – babrik industri untuk membuang limbah. Akibatnya sungai – sungai tampat anak – anak mandi dan bermain tak lagi jernih karna air sudah tercemar.sayangnya upaya – upaya advokasi terhadap pencemaran terhaddap lingkungan di indonesia masih sangat rendah.
Kepulan cerobong pabrik dan kenalpot sepertinya sudah sangat bersahabat dengan kesehariaan masyarakat,buktinya masyarakat adem ayem dengan semua itu.tanpa adanya upaya untuk mengurangi polusi udara yang semakin meningkat.
Munculnya industrialisasi tidak lepas dari adanya pemegang modal.semangat mencari untung semata – mata tanpa memperhitungkan akibat dari semua itu. Aturan – aturan yang di buat Negara sering di jadikan sebagai dokumentasi saja tanpa ada tindak lanjut yang lebih menguntungkan untuk masyarakat Indonesia.hal ini bisa kita lihat dari banyaknya kekayaan kita yang di keruk oleh penjahat politik dan ekonomi.
Sekaranng ini keberadaan masyarakat masih sering di artikan ,asih sering di artikan sebagai pelayan pemerintah walaupun sudah gamblang di ungkap tentang dampak pembangunan,tohmasyarakat tidak apa –apa.menjalankan program pembangunan sudah dianggap suatu bentuk “pengabdian” kepada pemerintah. Sementara”Nuklir” ataupun listrik telah menjadi”proyek” para penguasa dan”orano-orang kecil” yang menanggung resiko akibat dari proyek tersebut, dan anehnya lagi masyarakat awam itu sendiri menanamkan semua iini sebagai bentuk modernisasi, ternyata modernisasi bukanlah jalan keluar bagi rakyat negeri ini untuk terlepas dari semua beban itu. Sering dengan modernisasi, pencemaran lingkungan semakin menigkat, tidak hanya perkotaan desa pun sudah tercemar, utamanya sungai – sungai sebagai media pembuangan limbah ketika orang awam dan masyarakat kecil hanya diam menerima statusnya sebagai korban pembangunan.

Bagi para pencinta Lingkungan,mari kita bersama mengembalikan kehidupan di bumi Tuhan ini dengan aman sejahtera dan tidak merusak kodrat kita sebagai manusia tanpa mengorbankan kekayaan alam yang menjadi pendamping hidup kita.


SAATNYA UNTUK BERGERAK……!!!!!

0 Comment: