Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Selasa, 29 Juli 2008

Wellcome pemilu 2009

Tidak lama lagi negara kita akan menyelenggarakan perlehatan akbar yakni mekanisme demokrasi rotasi kekuasaa melalui pemilu 2009,Genggap gempita,pekik slogan dan janji – janji mulai membakar atsmosfir perpolitikan Indonesia saat ini.berbagai kekuatan politik pun mulai tertuju pada satu ktitik konsentrasi yakni pemilu.di luar domain masyarakat politik,elemen masyarakat ung memenangkan arena kekuasaan? Atau bahkan menjadi instrumen konsolidasi jahiliyah modern dengan varian dan segala konfigurasinya ? atau sebagai penuntasan proses pelembagaan rezim global Indonesia?
Agaknya pemilu mendatang tidak akan jauh beda dengan pemilu 1999 dan 2004 yang hanya memberi cek kosong kepada elit politik, oligarki parpol, dan kekuatan rajin global. Hanya saja seperti terlihat dalam daratan empiris, perjuangan ini telah direbut dan dirampas padahal rakyat bersama mahasisiwa yang berdarah-berdarah menumbangkan orba, sedangkan agenda-agenda demokrasi dan kerakyatan terhempas ditong sampah yang sesekali menampakkan sisa heroismenya ketika didiskusikan dalam vorum pergerakan.
Yang membuat pesimis adalah cengkeraman neuliberalisme yang begitu kuat ditambah dengan rezim pemerintahan saat ini. Sulit bagi neuliberal menetrasi sebuah bangsa tanpa kerjasama dengan kekiatan internal. Dampaknya adalah kesejahteraan rakyat yang kiat terjerabat kelembah kemiskinan. Kenaikan BBM, Penggusuran dan merajalelanya komersialisasi pendidikan hanyalah sebagian kecil contoh yang terabat. Pada tingkatan strategis neuriberalisme secara sisitematis menghancurkan corak produksi lokal ddan nasional. Penguatan masyakat kritis ditandai oleh kuatnya kesadaran politik semakin sulit dan berliku. Kesadaran yang terbentuk paling banter adalah kesadaran ekonomis, kesadaran untuk survival pada tahap minimal. Kejahatan ekomi dan politik besar belum dapat diselesaikan melalu mekanisme hukum artinya belum terwujudnya supremasi hukum yang teruji, Sehingga kejahatan kemanusiaan, kejahatan HAM masih saja terjadi dancukup untuk menggambarakan kondisi hukum dinegara kita. Karena sebagian besar aktor politik nasional masih berwatak konsevatif. Birokrasi, eeksekutf, legislatif,yudikatif.militer,jaringan intelijen,kekuatan modal dipegang dan di kendalikan mereka. Akibatnya nyaris mustahil mengharapkan peran mereka untuk melakukan perubahan.sementara itu pemilu 2009 tidak akan mengalami pergeseran aktor yang cukup berarti.di tambah pula dengan gerakan sosisl masyarakat yang belum sepenuhnya terorganisis seccara rapi. Ketergantungan pada momentum begitu tinggi,kerja – kerja pragmatik yang terukur dan bernapas panjang hanya di lakukan beberapa LSM padahal kita akui atau tidak karakter LSM bersifat sektoral dan gradualistik.gerakan politik yang multisektoral belum terbangun dengan baik.
Paparan ini merupakan gambaran potret buram yang membayangi Pemilu 2009.Pemilu 2009 hanya akan menjadi mesin Politik reproduksi kekuatan konservatif baru yang akan terjadi tidak lebih dari bagi – bagi kekuasaan antar partai Politik yang ada.
Adakah harapan pada Pemilu 2009 ? di ruang apapun sebenarnya selalu terbangun basis perlawanan.begitu juga pada pemilu mendatang.kontradiksi tersebut juga memberikan kaum pergerakan basis untuk bergerak,tinggal bagaimana mengolah,mematangkan dan mendorong kearah mana.

0 Comment: