Selamat datang Di Kebun inspirasi Linapmiilotim.

Senin, 04 Agustus 2008

PEREMPUAN

Diskriminasi terhadap politik perempuan

Peran politik kaum perempuan masih sangat kurang.kendala utama di sebabkan oleh laki- laki dan perempuan dalam memandang dan memperlakukan perempuan.budaya patriarkhi dikalangan masyarakat mengakar dan mendominasi dalam kehidupan.bahkan dalam lingkungan terkecil seperti keluarga,nuansa dominasi laki – laki sangat kuat.terlebih di pedesaan.label dan cap di berikan pada sosok perempuan sangat kental sebagai orang lemah,tidak bermanfaat dan terbelenggu ketergantungan telah di doktrin secara turun menurun.perempuan di persepsikan sebagai orang kelas dua yang seharusnya di ninabobokan dan konsumerisme,hedonisme dalam cengkrama KAPITALISME.
Perempuan lemah tidak sepatutnya bergelut dengan dunia politik yang penuh kekerasan dan kekasaran permainan kekuasaan. Perempuan di nilai tidak mampu memimpin dan membuat kebijakan karna patron membentuk perempuan sangat tndensius mengutamakan perasaan sehingga jauh dari sikap rasionalitas. Persepsi negatif tersebut dilekatkan pada perempuan itu sendiri telah terstruktur sedimikian rupa di benak kaum perempuan dan laki – laki.
Pembongkaran budaya patriarkhi men_jugment perempuan membuat mitos sangat luar biasa kuat..pemberdayaan perempuan terbentung dinding sangat kokoh dari interpretasiempuan tinjaun politik,agama,sosial. Perempuan sebenarnya mempunyai otonomi mutlak tentang dirinya.sebagai manusia memiliki kedudukan setara membawa kepemimpinan di muka bumi.perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dalam mengatur kesejahteraan manusia.telah terjadi kesenjangan antara gagasan keadilan yang mendudukan kaum perempuan dan laki – laki setara,namun realitas terjedi perempuan masih terkukukung oleh adanya ruang kesempatan memadai mengaktualisasikan perannya.
Wacana keterlibaran perempuan dalam dunia politik dengan memberikan kuota 30persen masih menjadi wacana kontroversi.banyak kalangan perempuan itu sendiri menolak dengan alasan membatasi langkah perempuan, di tinjau dengan hitungan statistik berdasarkan jumlah masih di nilai tidak adil.sebagian kalangan perempuan yang lain menyambut wacana tersebut dengan lankgah maju untuk memberi gerak bagi perekrutan perempua dalam langgam politiknya.sepintas di cermati permintaan kouta 30 persen untuk perempuan bernuansa membatasi peran. Namun melirik sejarah dan realitas perempuan tersebut menunjuksn kemajuan pola gerakan yang dan pikiran yang progresif.
Teriakan untuk menggagas peran perempuan dalam pembangunan tidak semudah membalik telapak tangan.perlu di lajkukan secara bertahap dan terus menerus mengoreksi peran bersama yang telah di usung oleh manusia dalam kontek persamaan derajat dan pemberiaan ruang bebas bagi aktualisasi manusia. Perempuan sebagai manusia mempunyai tugas kamanusiaan tentu secara wacana mereduksi jumlah pembatasan.namun permintaan 30 persen sebenarnya merupakan langkah maju dan berani menaikan posisi tawar lebih realitas dari memanipulasi budaya patriarki.pemberdayaan perempuan perlu di berikan ruang nyata menebarkan potensi berserakan di pinggiran kekuasaan. Alih- alih menggapai 30 persen perempuan di parlemen,peraturan saja di tolak sebagian DPR,berdalih pembatasan peran perempuan dari jenis kelamin.ironis memang,di satu sisi ingin mengakui persamaan peran tapi dalam praksisnya ruang itu di kunci rapat bagi perempuan.
Akses yang sama dalam bidang politik tentu menjadi cita-cita yang masih di langit biru dan tak terpijak pada bumi.dalam realitas empirik,ketimpangan perempuan dan laki-laki sangat terasa di masayarakat.dalam struktur keluarga sebagai unit terkercil,keputusan penting masih banyak di mainkan ayah sebagai simbol pemimpin rumah tangga.budaya mengakar dalam masyarakat tidak dapat serta merta di lawan secara radikal dengan menjungkir balikan budaya dominan.Aneh bin ajaib manusia yang terlahir dari rahim perempuan namun perempuan di kebiri sedemikian dahsyat untuk kepentingan patriarkhi.Ralitas terlalu kuat dan berakar lama mendominasi.akibatnya upaya melapangkan kesetaraan dan persamaan hak terpental dan semakin menyingkirkan kaum perempuan yang di lemahkan oleh sistem.
Peran perempuan dalam dunia politik seakan beraneka ragam.Wilayah cakupan politik yang mampu di mainkan masih sebatas wacana dalam diskusi dan pelatihan.Dalam pergumulan politik,sebenarnya perempuan bisa menembus apa saja dengan kualitas yang di milikinya.namun kenyataan itu sangat jauh dari kenyataan lapangan.perempuan banyak di tolak oleh komunitasnya sendiriketika ia ingin berperan lebih.banyak perempuan yang tidak siap dan mendukung sesmanya maju bersaing dalam sebuah rannah politik.semua itu tentu didasari oleh stigma masyarakat yag menilai perempuan cukup jadi makmum saja.sehingga kesempatan itu kandas dan di mainkan kembali ol.eh laki-laki.Pertarungan di wilayah politik memang sangat kuat dan penuh intrik antara siapa mempengaruhi siapa.pembelaan dari perempuan perlu menjadi cetak biru jika ingin mendobrak budaya yang mendominasi.
Kesiapan perempuan untuk maju dan berani mengambil inisiatif dalam segala kebijakan menyangkut hidupnya dan kebaikan masyarakatnya penting di artikulasikan.penguatan sipil sebagai bangunan kokoh suatu tatanan negara sudah selayaknya menjadi konsen oara aktivis perempuan untuk mendampingi kalangan perempuan yang tertinggal.karna kita tidak mungkin maju sendirian.sementara perempuan yang lain masih tertinggal pengetahuannya dan terbelenggu oleh mitosnya sendiri yang membelenggu kiprahnya di bidang politik.Perjuangan R.A KARTINI masih tetap relevan dengan situasi masa kini.karena pada intinya perjuangan Kartini adlah perjuangan pembebasan atas ketertindasan melalui pendidikan dan pengajaran.terbatasnya modal pendidikan itu sendiri membuat terbatasnya lapangan kerja bagi mereka dan ini menimbulkan rentanya wanita terhadap kekerasan dan penindasan.
Kemauan politik perempuan sangat strategis menjangkau pembalikan kekuasaan yang di dominasi oleh kaum laki-laki.jumlah kalangan perempuan yang mencapai 50 persen dalam pemilihan umum akan melandasi gerakan kaum perempuan dan menjadi diktum pembebasan selanjutnya.Bias mitos yang merasuk dalam tubuh perempuan yang irrasional belief akan ikut hanyut dengan realitas yang setara dab berkiprah sejajar dalam dunia politik Cara pandang yang rasional dan mengutamakan keadilan akan mampu mendorong keadilan keterlibatan perempuan lebih luas di dunia publlik.tidak saja perempuan yang akan menikmati kemajuan ini,namun juga laki-laki akan lebih bijak dalam membagi tugas dalam bermitra kerja dengan perempuan dalam memutuskan kebijakan masyarakat luas.
Pembongkaran wacana keIslaman yang klasik perlu terus di kritisi untuk menunai ajaran yang sejatinya berpihak pada pembebasan dari penindasan.Peran Siti Aisyah dalam menunjukkan hadist-hadist yang sngat berpihak pada perempuan perlu di ambil untuk meng-counter dari kalngan pemikiran kalangan islam yang sangat strict kepada pembebasan perempuan di dunia politik.Pelarangan perempuan untuk keluar rumah dan menjadi pimpinan suatu negara menjadi suatu wacana yang harus di kritisi sesuai degan kontektualisasi di Indonesia,Emansipasi perempuan harus di sesuaikan dengan adat istiadat indonesia,kebudayaan serta kodrat antara wanita dan pria.mereka punya tugas dan tempat sendiri dalam dunia ini.bukan di salah artikan bahwa kedudukan yang satu di atas yang lain.keduanya saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Walaupun begitu bukan berarti pembebasan yang kebablasan tanpa mengikuti budaya indonesia.karna yang di maksud kebebasan dalam uraian di atas adalah kebebasan yang masih di batasi norma agama dan adat istiadat ketimuran yang santun dan mengutamakan kebaikan bagi komunitas masyarakatnya.Pembebasan tetap di teriakan berlanggam dengan berlandaskan moral etik yang penuh kebaikan dan nilai-nilai kasih sayang kepada manusia.maka dalam membagi peran antara laki-laki dan perempuan akan menjadi mitra sejajar yang saling mengokohkan bangunan bangsa yanng telah rapuh ini.


PERANAN MAHASISWA PEREMPUAN
{darimana dan akan kemana}

Perubahan merupakan kepastiaan yang mengarah pada perbaikan.dan perubahan akan tetap selamanya abadi di muka bimi.bangsa indonesia.bila ingin maju maka mulailah dari merubah manusianya.Gender dalam pengertianya merupakan tingkah laku perempuan dan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan.gender ini sangat berbeda dengan konteks seks atau jenis kelamin laki-laki perempuan yang bersifat biologis.adapun penyebabya adlah adanya anggapan ciri maskulin atau feminim dalam satu kebudayaan ini tergantung dari konteks sosial budaya bukan semata mata pada perbedaan jenis kelamin.adanya diskriminasi mencolok yang di buat oleh masyarakat yang menabukan hal-hal demikian.pad perinsipnya gender tudak hanya memihak kaum perempuan saja akan tetapi memihak keseimbangan antara persamaan peluang dalam hubungan sosoal antara laki-laki dan perempuan akan tetapi banyak sekali kesenjangan sosial yang di alami kau perempuan.daam hal ini perempuan di jadikan objek perbuatan bukan objek pembuatan.
Gerakan mahasiswa dari mas ke masa selalu menoleh sejarah perubahan.gerakan mahasiswa indonesia mencatat tinta emas perjuangan mereka oada akhir abad 20 yang berhasil menumbangkan rezim suharto setelah mencengkram indonesia dalam kurun waktu yang cukup lama.mahasiswapun kembali menunjukkan eksistensinya pada masa pemerintahan Gus Dur,Megawatidan sampai detik ini tak pernah berharap mengenal kata berhenti untuk menyuarakan aspirasi rakyat dengan idealisme dan keberaniaanya,berharap adanya clean and Good Governtmen.
Di beberapa negara gerakan mahasiswa seperti cina,Turki,Iran,Mesir dll dalam peta gerakan yang begitu heroik lalu di manakah posisi Mahasiswa perempuan?pertanyaan yang harus segera di jawab karna perjuangan mahasiswa tidak lepas dari mahasiswa perempuan.karena keduanya merupakan tim yang solid yang saling bekrja samadalam dinamikan gerakan dalam berbagai aksi-aksi mahasiswa.mahasiswa perempuan menunjukkan eksistensinya dan mampu mewarnai gerakan tersebut,tidak hanya dapat terjun langsung mengusung isu-isu bersama namun perlu juga konsen terhadap banyaknya permasalahn sosial.tak bisa di pungkiri,permasalhan yang di hadapi peremuan indonesia cukup beragam yang di pengaruhi pleh faktor eksternal seperti kemiskinan dan budaya serta internal seperti kualitas perempuan itu sendiri.menjadi suatu kenyataan hingga detik ini perempuan indonesia masih masih berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.hal tersebut menjadi tantangan yang harus di sikapi oleh mahasiswa perempuan untuk mempertajam arah gerakan mereka.MP harus mampu bergerak secara sadar dan terencana bukan sekedar partisipasi dan ikut-ikutan saja.karna sebelumnya MP masih bersikap apatis dalam menanggapi isu-isu terkait dengan permasalahan perempuan.
Permasalahan yang tengah di hadapi oleh bangsa kita seperti kemiskinan,korupsi,penyelewengan pendidikan dan rendahnya SDM,ketergantungan terhadap pihak asing merosotnya moralitas di sadari atau tidak merupakan permasalah yang di hadapi indonesia dan menjadikan perempuan sebagai salah satu korbannya.
Dari segala peristiwa tersebut hendaknya MP menunjukkan eksistensinya untuk memperdayakan masyarakat baik melalui penyadaran hak dan kewajiban,melakukan pengokohan kekuatan sebagai pressure power yang harus siap dan sigap menjadi media transfortasi aspirasi rakyat yang siap menjadi iron stoc.sebagaimana mahasiswa laki-laki MP juga haruslah mampu menjadi agen of control sebagai upaya mengontrol pemerintah dalam mewujudkan Clean and Good Governtmen.untuk melakukan dan mewujudkan semua itu MP tidak hanya selalu menjadi pemeran Model saja namun mampu menciptakan strategi-strategi. Dari urain ini saya memberikan tawaran berupa peneguhan idealisme.visi yang jauh ke depan,manajemen organisasi yanng rapi,di siplin dan komitmen yang tinggi terhadap gerakan tanpa mengabaikan soliditas.dan MP harus bisa membangun jaringan sebagai seseorang yang inovatif,kreatif,atraktif,dan proaktif tanpa merupakan semua itu di landasi oleh kemampuan intelektualitas baik dalam mengeritik,mengevaluasi ,memilih,menantang dan juga harus mampu membentuk kemampuan intelektualitas pembangunan general yaitumentalitas yang berinteraksi,mempengaruhi dan di pengaruhi secara fositif,memberi dan mengambil manfaat serta berpartisipasi aktif dalam mengusung perubahan perempuan secarapositif.namun semua itu tidak mampu di wujudkan apabila mereka tidak mampu membangun mentalitas yang mandiri.hanya bergantung pada laki-lakisaja sehingga tidak heran segala peran perempuan tidak akn pernah di akuimampu dalam pelaksanaan sosial dan akan selalu tetap menjadi bagian dari budaya patriarki saja.akan tetapi apabila MP mampu melaksanakan peran tersebut maka keberadaan mereka akan di sadari oleh masyarakat akan nilai dan kedudukan perempuan itu sendiri.tidak akan lagi ada aktifitas-aktifitas negatif,sikap individualis dan egoisme materialis,tentulah semua berjalan secara proporsional.
Oleh karn itu stereotype tentang perepuan haruslah di rubah agar tidak menimbulkan diskriminasi terhadap pesempuandan akan menimbulkan masalah yang panjang apabila masyarakat tidak merubahnya.
Karna….
Tidak di cipta dari tapak kaki utuk di jadikan alas,tapi dari rusuk kiri,dekat dengan hati untuk di sayangi itulah PEREMPUAN……..

1 Comment:

Anonim mengatakan...

perempuan itu indah.
perempuan itu kuat.
kerjakan hal-hal yang sesuai kodrat, maka yang lain pun akan menyusul dengan sendirinya.
niatkan untuk ikhlas, maka dunia akan menjadi lebih baik.
perempuan boleh berkiprah di luar rumah, bukan hanya boleh tapi malah harus agar terbuka mata melihat dunia, tapi apa yang menjadi kewajiban juga jangan ditinggalkan.

-bangga menjadi perempuan-